Hi readers,
Lama gak ada postingan baru ya diblog gue, maafkan
jika kalian menanti (memangnya ada yang menanti? Hehe). Dari beberapa waktu
yang berlalu hingga melewati batas tahun, ya sekarang sudah tahun 2017 dan padahal
hanya berselang beberapa bulan yang menurut gue waktu sudah berlalu masih
dirasa kurang untuk mengikhlaskan hal yang tidak ada faedahnya saat itu. Meskipun
begitu, hal-hal yang gue lalui selalu mengajarkan hal-hal baru untuk menjadikan
gue yang lebih kuat dan lebih mampu jika hal-hal seperti itu akan terulang
sekali lagi.
...
Semua berawal ketika kamu berfikir bahwa kamu
adalah orang yang mengambil peranan dalam cerita, merasa seperti tokoh utama
dalam sebuah kisah yang sedang berjalan. Kamu menikmati semua alur cerita yang
dibungkus sedemikian rupa dengan segala momentum kebahagiaan dan menjadikannya
layak kamu anggap sebagai bagian dari memori yang indah.
Dengan sebuah kesungguhan kamu memainkan peran itu,
kesungguhanmu memainkan peran itu meyakinkan bahwa kamulah pemeran utamanya. Semua
cerita mengalir dengan indahnya menuju sebuah muara yang tak tau entah kemana,
kamu menikmatinya. Kamu dengan sangat yakin ini akan menjadi kisah terindah
karena kamulah bintang utamanya, tak kamu baca lagi naskah-naskah dari pengalamanmu
yang lalu dan terus memainkan peran itu.
Ketika semua mulai terasa indah dalam perananmu,
kamu mulai terlarut dalam kisah-kisahmu sendiri tanpa tahu sesungguhnya kisah
apa yang sebenarnya sedang berjalan ini. Hanya dengan sebuah adegan dari lawan
peranmu kisah-kisahmu yang terasa indah itu berubah menjadi yang tak pernah kau
bayangkan sebelumnya, kamu rasa semua akan mengalir dengan tenangnya dan
tiba-tiba ada air terjun kamu jatuh kebawahnya begitu saja.
Tanpa tiba-tiba kamu hanya menjadi bagian dari
kisah indah lawan peranmu, dengan memunculkan pemeran utama sesungguhnya. Kamu bertanya,
“siapa saya selama ini, bukankah ini kisah saya? Kenapa muncul seseorang yang
mengambil peran saya?” tak terdengar suara yang sekiranya akan menjawab tanya
itu. Dan akhirnya kamu sadar bahwa inilah kisah sesungguhnya, kisah indah yang
bukan kamu pemeran utamanya.
Menjadi pemeran dari kisah indah semu, kisah indah
dari cerita yang lain dan tanpa kamu sebagai bintangnya. Kamu sadar bahwa ini
bukan kisah indah teruntukku, kamu hanyalah perantara dari kisah indah lain
yang diperankan pemeran lain sebagai bintangnya. Akhirnya tak ada kisah indah
yang kamu perankan, tidak satupun ada peran yang bisa kamu mainkan dalam kisah
indah milik pemeran lain. Kamu terabaikan, terlupakan dan tak termasuk sebagai
yang pernah berperan.
...
Selama beberapa
waktu ini gue mencoba kembali melakukan kembali hal-hal yang lebih berfaedah
yang sempet gue tinggalin, gue balik lagi olahraga dan kembali rajin ke gym
padahal sebelumnya hanya melakukan hal-hal yang entah ada baiknya atau tidak
malahan ngebuat badan gue lebih gak karuan dilihatnya. Ya tentunya olahraga
juga baik buat ngebalikin fokus gue yang gak karuan dibuatnya, ngebalikin fisik
gue dan otomatis ngembaliin konsentrasi gue. Alhamdulillah fisik gue sudah
kembali seperti sedia kala sehingga gue siap berjuang untuk hal-hal yang lebih
pantas dipertarungkan.
Sambil ngembaliin
fisik dengan olahraga, gue ngebalikin fokus sambil bercengkrama dengan kawan
baru gue. Fujifilm X-M1 adalah kawan baru gue, yang nemenin gue menikmati
indahnya ciptaan Allah melalui sudut pandang lensa. Sambil belajar kembali
gimana caranya motret gue saat ini lebih memilih momen daripada kualitas
gambar yang diambil, tapi semoga nantinya kualitas foto gue jadi lebih baik dengan momen yang lebih spesial terciptakan.
Sebenernya tulisan
ini agak memaksakan, karena gue mencoba mengalihkan kekesalan dan berakhir pada
karya tulis. It’s better-lah daripada terus-terus mikirin orang yang bikin
kesel, gak juga dia yang bikin kesel lagi mikirin gue kan. Segini ajalah yang
mau gue ceritain, karena masih awal tahun harusnya selalu memberikan motivasi
untuk merevolusi diri. Maka awal tahun ini akan mengantarkan gue pada pintu-pintu
dengan kisah yang baru dan semoga pintu-pintu yang hanya bikin kesal tanpa ada
faedahnya tidak akan terbuka lagi, selamanya.
"bila bukan menjadi senjamu, bisakah aku menjadi sambutmu"
-galiehsaga-